Tentang Proyek Ini

Saya Arief Priyono, jurnalis, fotografer, sutradara dokumenter, dan penulis yang telah lama menaruh perhatian pada isu-isu kemanusiaan, terutama suara-suara yang kerap dibungkam.

Karya-karya saya pernah dimuat di berbagai media nasional dan internasional, termasuk National Geographic Traveler IndonesiaVICE IndonesiaThe Jakarta PostLIONMAGSabado Magazine (Portugal), Fit For Fun (Jerman), Daily Mail, The Independent, The Sun (UK), Getty Images dan sejumlah media besar lainnya.

Saya juga berkontribusi untuk Project Multatuli, dan telah memproduseri tiga buku serta menulis satu memoar tokoh publik. Film dokumenter pertama saya Yang Tersisa Yang Tersayang mendapatkan Ruedi Hofmann Media Awards 2021.

Pada tahun 2023, saya merilis ongoing project berjudul A Long Road to Kill My Mother. Karya foto ini menceritakan pengalaman masa kecil saya sebagai penyintas kekerasan dalam rumah tangga, dan diputar dalam format multimedia di Angkor Photo Festival—salah satu ajang foto dokumenter paling bergengsi di Asia.

Saya tidak menduga bahwa dari satu karya yang sangat personal itu, muncul gelombang respons luar biasa. Banyak orang mengirim pesan: mereka juga pernah dipukul, dibentak, dikurung, bahkan disiksa—oleh orang tua kandung mereka sendiri.

Cerita mereka membuat saya sadar: banyak dari kita menyimpan luka yang sama, tapi memilih diam karena takut, malu, atau merasa sendirian.

Rumah Yang Tak Ramah adalah ruang untuk mereka.
Untuk kita semua.

Sebuah proyek testimoni dari para penyintas kekerasan masa kecil, yang berani bersuara bukan untuk mengutuk masa lalu, tetapi untuk memutus rantai kekerasan agar tidak diwariskan.

Proyek ini akan saya terbitkan sebagai karya tulisan berseri, dan bentuk akhirnya buku.

Ini adalah karya yang berbeda dari A Long Road to Kill My Mother yang kekuatannya ada di foto, Rumah Yang Tak Ramah akan berbentuk teks dengan gaya jurnalisme naratif.

Kenapa proyek ini ada?

Karena saya percaya diam tidak menyembuhkan.

Dan karena kekerasan tidak boleh lagi dianggap bagian dari cara mendidik.