Ketika tempat berlindung yang seharusnya memberi rasa aman, namun justru menjadi sumber luka paling dalam.
Tak semua luka berasal dari luar rumah. Bagi sebagian anak, kekerasan justru datang dari mereka yang disebut orang tua.
Teriakan yang dianggap biasa. Tamparan yang katanya mendidik. Semua itu meninggalkan jejak, jauh lebih dalam dari yang terlihat.
Di sinilah para penyintas memilih untuk bersuara.
Untuk memutus warisan kekerasan.
Untuk berkata: “Cukup. Ini berhenti di aku.”
👉 Klik di sini untuk testimoni!